Sabtu, 05 Mei 2012

Sepucuk Surat dari Ibu dan Ayah

Anak ku...
Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku...
Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup diatas meja, karna penglihatanku berkurang.
Aku harap kamu tidak memarahiku...

Orang tua itu sensitif... selalu merasa bersalah saat kamu berteriak...
Ketika pendengaran ku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan.
Aku harap kamu tidak memanggilku "Tuli!"
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menulisnya.

Maaf, anak ku...
...aku semakin tua

Ketika lutut ku mulai lemah, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun...
Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu kecil, untuk belajar berjalan...
Aku mohon, jangan bosan dengan ku. Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak...
Aku harap kamu terus mendengarkan aku...
Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkan ku...

Apakah kau ingat ketika kamu masih kecil dan ingin sebuah balon?...
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan...

Maafkan juga bau ku, tercium seperti orang yang sudah tua... aku mohon jangan memaksa ku untuk mandi...
Tubuhku lemah...
Orang tua sakit karena mereka rentan terhadap dingin... Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagi mu...
Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil? Aku selalu mengejar-ngejar kamu, karna kamu tidak ingin mandi...

Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika aku selalu rewel. Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua...

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara... Bahkan untuk beberapa menit...
Aku selalu sendiri sepanjang waktu, dan tidak memiliki seorangpun untuk diajak bicara.
Aku tau kamu sibuk dengan pekerjaan. Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu...

Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil? Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainan mu...

Ketika saatnya tiba... Aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit. Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku... Maaf, kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan. Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa terakhir dalam hidupku...

Aku mungkin, tidak akan betahan lebih lama...
Ketika waktu kematian ku datang, aku harap kamu memegang tangan ku... dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian...

Dan jangan khawatir... Ketika aku bertemu sang pencipta, aku akan berbisik padaNya... Untuk selalu memberikan BERKAH pada mu... Karena kamu mencintai, Ayah dan Ibu mu...
Terimakasih atas segala perhatianmu, nak...
Kami Mencintai Mu...
Dengan kasih yang berlimpah,
IBU dan AYAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar